
Harga emas melemah minggu ini meskipun ketegangan di Timur Tengah masih tinggi
Equityworld Futures Manado – Harga emas melemah minggu ini meskipun ketegangan di Timur Tengah masih tinggi. Faktor utama yang menekan harga emas adalah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan, yang mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga agresif dari Federal Reserve.
Harga emas turun 0,22% dalam seminggu terakhir, dan pada hari Jumat (4/10/2024), ditutup turun 0,14% menjadi US$ 2.652,24 per troy ons. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menguat 0,49% menjadi 102,49, dan secara keseluruhan naik 2,13% dalam seminggu. Penguatan dolar menyebabkan emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga menurunkan permintaan.
Data non-farm payroll (NFP) menunjukkan peningkatan 254 ribu pekerjaan di AS pada bulan September, lebih tinggi dari periode sebelumnya. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1%, membuat pasar skeptis terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga besar dari The Fed.
Ketua The Fed, Jerome Powell, telah menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) mungkin terjadi dalam dua pertemuan berikutnya (November dan Desember), total 50 bps untuk sisa tahun ini. Ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang mengharapkan pemotongan sebesar 75 bps.
Namun, ketegangan geopolitik, terutama serangan militer Israel di Jalur Gaza, dapat memberikan dukungan pada harga emas sebagai aset aman. Jika ketegangan meningkat, harga emas bisa kembali naik mendekati US$ 2.700.
No Comments