harga emas di pasar spot melonjak 1,50% ke level USD 2.391,46 per troy ons
Pada perdagangan Jumat (5/7/2024), harga emas di pasar spot melonjak 1,50% ke level USD 2.391,46 per troy ons. Kenaikan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut pada Rabu-Jumat, dengan total penguatan mencapai 2,7%. Penutupan harga pada Jumat pekan lalu menjadi yang tertinggi sejak 21 Mei 2024.
Namun, pada Senin (8/7/2024) pukul 06.20 WIB, harga emas di pasar spot melemah 0,22% ke posisi USD 2.386,2 per troy ons.
Penguatan harga emas minggu lalu didorong oleh data pekerjaan utama AS yang menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja, sehingga meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada bulan September. Menurut Tai Wong, pedagang logam independen berbasis di New York, emas mencapai level tertinggi satu bulan karena revisi penggajian yang lebih rendah dan kenaikan tingkat pengangguran membantu memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga.
Peluang pemangkasan suku bunga The Fed membuat emas diprediksi masih akan menguat ke depan. Haresh Menghani dari FX Street memperkirakan emas akan menguat selama dua pekan beruntun. Analis teknikal menunjukkan titik support emas berada di USD 2.365 per troy ons dan emas kini mengincar rekor baru di USD 2.400 per troy ons. Tai Wong juga memproyeksikan hal yang sama, dengan para investor mengincar kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.450 jika The Fed mulai secara terbuka mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan September.
Data menunjukkan bahwa jumlah pekerja nonpertanian AS bertambah sebanyak 206.000 pekerjaan pada bulan Juni, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 190.000 pekerjaan baru. Perkiraan pertumbuhan pekerjaan untuk bulan Mei direvisi turun menjadi 218.000 dari 272.000, dan untuk bulan April direvisi turun menjadi 108.000 dari 165.000. Tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 4,0%.
Setelah data tersebut, harga berjangka suku bunga AS mencerminkan kepercayaan pasar yang berkelanjutan terhadap penurunan suku bunga September, dengan probabilitas tersirat sekitar 72% berdasarkan alat Fedwatch. Para pelaku pasar juga memperkirakan adanya peningkatan peluang penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember.
Penguatan emas juga didorong oleh anjloknya indeks dolar selama empat hari berturut-turut sejak 2 Juli 2024. Hingga perdagangan Jumat (5/7/2024), indeks dolar tercatat melemah 0,24% ke level 104,87. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS juga anjlok tiga hari berturut-turut sejak 2 Juli 2024, dan pada perdagangan Jumat, imbal hasil obligasi 10 tahun AS tercatat melemah 1,70% ke level 4,27%.
Secara keseluruhan, prospek harga emas tetap positif dengan adanya ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed dan kondisi ekonomi yang menunjukkan pelemahan.
No Comments