Blog

Pemilik Emas Siap-siap Sport Jantung, Harga Emas Bakal Bergerak Liar

10:15 05 August in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures ManadoHarga emas melonjak pada pada pembukaan perdagangan hari ini di menjelang rapat FOMC pada tengah pekan ini. Harga emas pun diperkirakan akan bergerak liar di tengah ekspektasi penurunan suku buna bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed.

Berdasarkan Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada Senin (29/7/2024) pukul 5.40 WIB tercatat US$2.396,7 per troy ons, naik 0,47% dibandingkan posisi sebelumnya.

Harga emas dunia diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas karena pasar menantikan FOMC yang akan digelar pekan ini.

Pada Kamis (1/8/2024), pasar akan menyaksikan konferensi pers dari Federal Open Market Committee (FOMC). Masih di hari yang sama, akan ada rilis data klaim pengangguran awal dan berkelanjutan hingga PMI manufaktur AS periode Juli 2024.

Diketahui, PMI Manufaktur AS tercatat 48,5% pada bulan Juni, turun 0,2 poin persentase dari 48,7% yang tercatat pada bulan Mei. Perekonomian secara keseluruhan terus berkembang selama 50 bulan setelah satu bulan kontraksi pada bulan April 2020.
Dan pada akhir pekan Jumat (2/8/2024), terdapat rilis data ketenagakerjaan non-pertanian (Nonfarm payrolls) dan tingkat pengangguran AS periode Juli 2024.

Diketahui, jumlah penggajian nonpertanian meningkat sebesar 206.000 pada periode Juni 2024, lebih baik dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000 meskipun lebih rendah dari kenaikan yang direvisi turun sebesar 218.000 pada bulan Mei, yang dipotong tajam dari perkiraan awal sebesar 272.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,1%, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021 dan memberikan tanda yang bertentangan bagi pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya pada kebijakan moneter. Perkiraan sebelumnya adalah tingkat pengangguran akan tetap stabil di 4%.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

No Comments

Post a Comment