
Kali Ini Harga Emas Menang Lawan The Fed
Equityworld Futures Manado – Harga emas dunia terus menunjukkan tren positif dengan kenaikan selama tiga hari berturut-turut, meskipun sikap hawkish dari The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat. Pada perdagangan Rabu (12/6/2024), harga emas mencapai US$ 2.322,50 per troy ons, naik 0,27% dalam sehari. Pagi ini, Kamis (13/6/2024), harga emas terkoreksi tipis sekitar 0,07%.
Kenaikan ini terjadi meskipun The Fed mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,50%, sesuai ekspektasi pasar. Dokumen terbaru The Fed mengindikasikan hanya satu kali pemotongan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun ini, paling lambat pada Desember 2024, berbeda dengan proyeksi Maret 2024 yang mengindikasikan tiga kali pemotongan sebesar 75 bps.
Inflasi utama tahunan AS yang melandai menjadi 3,3% pada Mei 2024 dan inflasi inti turun menjadi 3,4%, lebih baik dari perkiraan, memberikan harapan The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat. Hal ini menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury melandai, berdampak positif pada harga emas karena melemahnya dolar AS membuat pembelian emas lebih murah.
Perubahan sikap dovish dari bank sentral besar lainnya, seperti penurunan suku bunga oleh ECB dan penurunan perkiraan oleh BoE dan PBoC, juga mendukung kenaikan harga emas. Bank sentral Eropa, Swiss, dan Kanada telah menurunkan suku bunga.
China menjadi faktor utama dalam kenaikan harga emas. Ruth Crowell, CEO London Bullion Market Association, menyatakan bahwa tantangan ekonomi, pasar real estate, dan ekuitas di China membuat emas menjadi pilihan investasi yang aman. Bank sentral di seluruh dunia, terutama Tiongkok, meningkatkan cadangan emas karena risiko geopolitik dan ekonomi, menjadikan emas sebagai lindung nilai yang disukai.
Secara keseluruhan, meskipun ada sikap hawkish dari The Fed, harga emas tetap meningkat karena inflasi AS yang melandai, melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury, serta kebijakan dovish dari bank sentral non-AS dan permintaan tinggi dari China.
No Comments