Blog

Berikut analisis terkini untuk Brent Crude Oil pada 16 Oktober 2025

07:44 16 October in Business, Commodity, Economy, Global, Market Review
0 Comments
0

Brent Crude Oil pada 16 Oktober 2025 — mencakup harga referensi, faktor penggerak, prospek, dan rekomendasi:


📉 Harga Terbaru & Pergerakan Pasar

  • Reuters melaporkan bahwa Brent crude futures naik sekitar 1 % ke ~US$ 62,45 per barel, setelah pernyataan bahwa India akan berhenti membeli minyak Rusia memicu sentimen pasokan global. (Reuters)
  • Sebelumnya, Brent sempat berada di level rendah lima bulan karena kekhawatiran surplus pasokan global. (Financial Times)
  • Menurut Reuters, sebelum naik tipis, Brent sempat jatuh ke ~US$ 62,18 per barel dalam sesi sebelumnya karena tekanan bearish dari data pasokan global dan ketegangan dagang. (Reuters)

Jadi, pada 16 Oktober 2025, harga Brent berada di kisaran ~US$ 62,4 – 62,5 per barel, dengan sedikit pemulihan dari tekanan sebelumnya.


🔍 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga

Berikut elemen-elemen kunci yang menjadi pendorong dan penghambat:

Faktor Arah Tekanan Penjelasan
Reaksi terhadap kebijakan India / Rusia Positif Pernyataan bahwa India akan berhenti membeli minyak Rusia mengurangi satu sumber pasokan global, menopang harga. (Reuters)
Surplus pasokan global / proyeksi berlebih Negatif IEA memperingatkan kemungkinan surplus besar minyak 2025–2026—ini menekan ekspektasi harga jangka menengah. (Reuters)
Tren produksi OPEC+ & non-OPEC Negatif jika produksi tinggi Kenaikan produksi dari banyak produsen memperbesar risiko kelebihan pasokan.
Permintaan global & ketegangan dagang (AS–China) Negatif jika permintaan melemah Kebijakan proteksionisme bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi.
Nilai tukar Dolar AS Negatif jika dolar menguat Minyak dihargakan dalam USD; dolar yang lebih kuat menyulitkan pembeli non-USD untuk membeli minyak.
Tekanan teknikal / sentimen pasar Mixed / bisa volatil Karena harga sempat berada dalam tekanan, pelaku pasar sensitif terhadap data inventori, sinyal teknis, dan berita geopolitik baru.

📊 Analisis Teknikal & Level Penting

Berikut level teknikal yang perlu dipantau:

  • Resistensi terdekat: sekitar US$ 63,5 – 64,0 per barel — bila Brent menembus ini dengan volume kuat, bisa ada ruang untuk pemulihan lebih lanjut.
  • Support kunci: di kisaran US$ 61,5 – 62,0, serta bila support ini gagal, rentang support berikutnya bisa mendekati US$ 60,5 – 61,0.
  • Secara teknikal, harga tampak masih “terperangkap” dalam tekanan sisi bawah (bearish bias), sebagaimana analisis beberapa sumber menyebut bahwa Brent masih berada di bawah rata-rata EMA (EMA50) dan dalam tren jangka pendek yang masih cenderung melemah. (Economies.com)
  • Analisis Economies.com menyebut bahwa harga Brent “is showing mixed signs” dan memiliki tekanan yang tak pasti. (Economies.com)

🔮 Prospek & Skenario Ke Depan

Berikut beberapa skenario yang mungkin terwujud:

  1. Pemulihan Moderat
    • Jika sentimen pasokan membaik (seperti pemotongan produksi tak terduga atau berkurangnya ekspor Rusia ke negara lain), Brent bisa naik menuju US$ 63,5 – 64,5.
    • Faktor geopolitik atau tekanan supply bisa memicu ekspektasi kenaikan lagi.
  2. Konsolidasi / Sisi-sisi
    • Brent mungkin akan bergerak di rentang sempit antara US$ 61,5 hingga US$ 63,5 sambil menunggu katalis baru (data inventori, keputusan OPEC+, berita geopolitik).
  3. Penurunan / Tekanan Turun Lebih Dalam
    • Jika kekhawatiran surplus semakin dominan dan permintaan melambat, Brent bisa turun ke US$ 60,0 – 61,0 atau lebih rendah.
    • Break support utama ~US$ 61,5 akan menjadi sinyal bahwa tren jatuh bisa berlanjut.

✅ Rekomendasi & Strategi

  • Untuk trader jangka pendek / intraday:
    • Pertimbangkan entry di dekat support (US$ 61,5 – 62,0) dengan target resistensi (63,5)
    • Gunakan stop loss agak ketat jika support ditembus
  • Untuk swing trader / posisi menengah:
    • Jaga eksposur karena potensi volatilitas tinggi jika ada berita besar
    • Diversifikasi posisi dan jangan terlalu tergantung satu arah
  • Untuk investor jangka panjang di sektor energi:
    • Hati-hati terhadap risiko penurunan jangka menengah akibat surplus pasokan
    • Perhatikan tren investasi jangka panjang (transisi energi, regulasi lingkungan)
  • Pantau ketat berita dan indikator:
    • Laporan persediaan minyak AS (EIA / API)
    • Kebijakan OPEC+ / keputusan produksi
    • Pernyataan politik / geopolitik terkait Rusia, India, Timur Tengah
    • Kondisi ekonomi global dan permintaan energi
No Comments

Post a Comment