Blog

Berikut adalah analisis terkini & lengkap untuk Brent Crude Oil pada 9 Oktober 2025

08:23 09 October in Business, Commodity, Economy, Global, Market Review
0 Comments
0

Brent Crude Oil pada 9 Oktober 2025 — mencakup harga, faktor penggerak, tekanan pasar, teknikal & prospek ke depan:


📉 Harga Terbaru & Pergerakan Pasar

  • Menurut Reuters, Brent crude futures melemah sekitar 0,51 % menjadi ~ US$ 65,91 per barel, dipengaruhi oleh meredanya ketegangan geopolitik setelah terjadinya kesepakatan gencatan senjata sementara di Gaza, yang mengurangi premium risiko regional. (Reuters)
  • Bloomberg melaporkan bahwa minyak stabil, dengan fokus pasar bergeser ke data persediaan AS yang meningkat, sehingga harga Brent berada di kisaran ~ US$ 66 per barel. (Bloomberg)
  • Data dari Investing menunjukkan bahwa kontrak berjangka Brent berada di sekitar US$ 64,95 dengan rentang perdagangan antara US$ 65,55 dan US$ 66,08. (Investing.com)
  • Menurut Trading Economics, Brent naik menjadi US$ 65,83/barel pada 8 Oktober 2025, naik sekitar 0,55 % dibanding hari sebelumnya. (Trading Economics)

Jadi, harga Brent pada 9 Oktober 2025 berada dalam kisaran sekitar US$ 65,9 – 66,0 per barel, dengan sedikit tekanan ke turunnya dibanding hari sebelumnya akibat kondisi geopolitik yang sedikit mengendur dan tekanan pasokan.


🔍 Faktor Penggerak & Tekanan Pasar

Berikut kekuatan yang mempengaruhi harga Brent sekarang:

Faktor Arah Tekanan Penjelasan
Redanya risiko geopolitik & gencatan senjata Gaza Negatif terhadap premium risiko Kesepakatan gencatan senjata mengurangi potensi gangguan pasokan dari Timur Tengah → menurunkan “risk premium” minyak. (Reuters)
Peningkatan persediaan AS Tekanan turun Data persediaan minyak AS diumumkan meningkat secara lebih besar dari ekspektasi → kelebihan pasokan mendorong penurunan harga. (The Wall Street Journal)
Rencana kenaikan produksi OPEC+ Negatif OPEC+ telah menyetujui kenaikan produksi moderat (137,000 barel/hari) untuk November. (AP News)
Kekhawatiran oversupply / surplus global Negatif Analisis dari Citi menyebut bahwa harga Brent bisa turun lebih lanjut karena suplai meningkat dan permintaan melambat. (Investing.com)
Kekuatan Dolar AS Tekanan negatif relatif Penguatan dolar membuat minyak menjadi lebih mahal dalam mata uang non-USD, mengurangi daya beli pengimpor. Hal ini menjadi tekanan bagi harga.
Kondisi teknikal & momentum Mixed / negatif dalam jangka pendek Pasar menunjukkan bahwa Brent sedang berada dalam tren menurun jangka menengah; upaya pemulihan kemungkinan akan diuji di level resistensi. Berdasarkan perkiraan “Brent crude oil Forecast for October 9, 2025,” harga saat ini ~US$ 66,77 dan resistance yang diuji di ~US$ 67,95. Jika gagal tembus, potensi rebound ke bawah dan penurunan menuju ~US$ 62,35 juga dapat terjadi. (FOREX24.PRO)
Outlook institusional & proyeksi pasar Hati-hati / netral ke negatif Macquarie memperkirakan rata-rata Brent 2025 berada ~US$ 67,95/barel, tetapi melihat potensi penurunan di 2026. (Rigzone) HSBC juga memperingatkan downside risk ke proyeksi 2026 jika terjadi akumulasi stok. (Reuters)

📊 Analisis Teknikal & Level Kritis

Berikut kisaran level teknikal yang perlu diperhatikan:

Level Jenis Catatan
Resistensi penting ~ US$ 67,95 (resistensi target jangka pendek menurut proyeksi) (FOREX24.PRO) Bila harga menembus dan bertahan di atasnya, bisa menjadi sinyal pemulihan lanjutan.
Support penting ~ US$ 62,35 (ditargetkan sebagai level penurunan proyeksi) (FOREX24.PRO) Jika harga turun di bawah support ini, kemungkinan tekanan jual lebih dalam muncul.
Trend umum Bearish / tekanan menurun Beberapa analisis menyebut bahwa Brent “is surrounded by negative pressure” dalam kondisi teknikal saat ini. (Economies.com)
Rentang minggu ini Sekitar US$ 65,31 per baril sebagai titik akhir minggu, menurut prakiraan mingguan dari Forex24. (FOREX24.PRO)

Secara teknikal, nampak bahwa Brent mengalami tekanan jual berat di bawah garis sinyal (moving average) dan berada dalam channel menurun dalam jangka menengah-mulai. Kenaikan cenderung dikoreksi jika tidak ada katalis kuat yang mengubah sentimen pasar.


🔮 Prospek & Skema Skenario

Berikut skenario kemungkinan harga Brent ke depan:

  1. Skenario Moderat / Bearish
    • Harga bisa melorot menuju US$ 62 – 63 per barel apabila tekanan pasokan dan data inventori terus memburuk.
    • Jika oversupply global makin terasa dan permintaan melambat, Brent bisa turun ke kisaran US$ 59 – 60 mengikuti proyeksi EIA untuk kuartal mendatang. (U.S. Energy Information Administration)
    • Citi memperkirakan bahwa harga Brent “to drop further in final quarter of 2025.” (Investing.com)
  2. Skenario Pemulihan / Sisi Atas
    • Apabila ada gangguan pasokan (geopolitik, sanksi, infrastruktur rusak) atau skenario pasokan mengejutkan, Brent bisa mencoba menembus resistensi ~US$ 67,95 dan bahkan menuju ke ~US$ 69+.
    • Namun pemulihan semacam itu harus didukung oleh perubahan sentimen mendasar—misalnya pemangkasan produksi secara tak terduga atau lonjakan permintaan global mendadak.
  3. Rentang Sideways / Konsolidasi
    • Dalam banyak kasus, harga bisa bergerak “sideways” antara rentang US$ 63 – 67, tergantung keseimbangan antara tekanan supply dan dorongan dari faktor geopolitik atau data ekonomi.
  4. Outlook Jangka Panjang (2026 ke depan)
    • HSBC memperingatkan downside risk untuk proyeksi harga Brent 2026 bila pasar dibanjiri suplai. (Reuters)
    • Beberapa analisis menyebut bahwa Brent bisa kembali menuju rata-rata ~$60–65 di 2026 bila surplus global memburuk. (Edgen)

✅ Rekomendasi & Strategi

  • Untuk trader jangka pendek / intraday: Fokus pada level support/resistensi (US$ 62,35 sebagai support, US$ 67,95 sebagai target resistensi). Gunakan stop-loss yang ketat bila harga menembus support penting.
  • Untuk posisi swing / menengah: Waspadai ketika harga mendekati resistensi tinggi; bisa pertimbangkan mengambil sebagian keuntungan atau menjaga exposure kecil.
  • Untuk investor jangka panjang di sektor energi / komoditas: Hati-hati dengan skenario oversupply dalam 2025–2026; pertimbangkan diversifikasi dan tidak terlalu bergantung pada kenaikan harga minyak.
  • Pantau data & katalis penting:
    • Laporan persediaan minyak mingguan AS (EIA / API)
    • Keputusan produksi OPEC+ (khususnya pertemuan berikutnya)
    • Perubahan geopolitik (khususnya di Timur Tengah, Rusia, Iran)
    • Data pertumbuhan ekonomi global (termasuk permintaan energi)
    • Penguatan / pelemahan Dolar AS
No Comments

Post a Comment