Blog

Kemenangan Trump Jadi Teror Baru Buat Pemilik Emas, Harga Ambruk 3%

06:21 08 November in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures Manado – Harga emas babak belur setelah Donald Trump memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Merujuk Refinitiv, harga emas pada perdagangan Rabu (6/11/2024) ditutup di posisi US$ 2.659,24 per troy ons atau jeblok32,07%. Harga ini adalah yang terendah sejak 17 Oktober atau 13 hari perdagangan terakhir.

Pelemahan sebesar 3,07% juga menjadi yang terdalam sejak Juni 2024 atau lebih dari empat bulan.

harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada hari ini, Kamis (7/11/2024) pukul 07.23 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.662,88 per troy ons atau menguat 0,14%.

Ambruknya emas dipicu oleh kekhawatiran pasar akan dampak kemenangan Trump.

Seperti diketahui, Trump memenangi pilpres AS dengan mengalahkan pesaingnya Kamala Harris. Hingga Kamis pagi (7/11/2024) pukul 07.24 WIB, Trump sudah unggul 295 electoral college sementara Harris 224.

Batas kemenangan electoral college adalah 270.

Analis StoneX, Rhona O’Connell, kemenangan Trump akan membuat dolar menguat. Kondisi ini tentu berdampak buruk kepada emas. Seperti diketahui, pembelian emas dikonversi dalam dolar sehingga dolar yang menguat akan membuat emas semakin tidak terjangkau untuk dibeli.
Kemenangan Trump juga menghapus adanya risiko dari ketidakpastian politik di AS.

Indeks dolar terbang ke 105,088 pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 9 Juli 2024 atau lebih dari tiga bulan.

“Kemenangan Trump yang sangat siginfikan menghilangkan elemen risiko (ketidakpastian). Sementara penguatan dolar pagi itu turut menurunkan harga emas,” tutur O’Connel, dikutip dari Reuters.

Investor memperkirakan kepresidenan Trump akan memperkuat dolar AS, yang dapat menyebabkan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)  menghentikan siklus penurunan suku bunganya jika inflasi meningkat akibat tarif baru yang diharapkan diberlakukan Trump.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan bahwa risiko inflasi yang meningkat bisa memperlambat laju pemangkasan suku bunga AS seiring dengan penerapan tarif baru.

“Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kemungkinan masih akan memangkas suku bunga pada hari Kamis, tetapi setelahnya akan diawasi dengan seksama untuk mencari tanda-tanda penundaan,” kata Hansen.

Investor tengah menanti hasil rapat The Fed. Hasil rapat akan diumumkan hari ini atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Investor meyakini The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan ini.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com

No Comments

Post a Comment