Blog

Bagai Roller Coaster! Habis Pecah Rekor Harga Emas Mulai Balik Arah

00:23 04 November in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures Manado – Harga emas. Setelah mencapai All Time High akhir Oktober lalu, harga emas dunia kembali dalam tren konsolidasi di tengah perlambatan pasar tenaga kerja dan sikap pasar menanti pemilu Amerika Serikat (AS).

Melansir Refinitiv, harga emas di pasar spot pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (1/11/2024) berakhir koreksi 0,32% ke posisi US$ 2.735,15. Pelemahan ini melanjutkan sehari sebelumnya yang juga ditutup terdepresiasi sampai 1,52%.

Koreksi dua hari beruntun ini membuat harga emas menjauhi level All Time High yang sempat tercapai pada 30 Oktober lalu di posisi penutupan US$ 2.786,96 dan beralih tren kembali terkonsolidasi.

Dalam sepekan harga emas kemudian harus rela berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,46%, mengakhiri tren positif selama tiga pekan beruntun.

 

Koreksi harga emas terjadi setelah penyampaian data pasar tenaga kerja yang melemah, tercermin dari penambahan data pekerjaan di luar pertanian di luar ekspektasi hanya mencapai 12.000, jauh dari ekspektasi pasar yang berharap tumbuh 113.000 pekerjaan dan bulan sebelumnya sebesar 223.000.

Perlambatan pasar tenaga kerja ini kemudian membuat pelaku pasar makin yakin bahwa pemangkasan suku bunga bulan ini segera terjadi. Proyeksi CME FedWatch menunjukkan peluang sampai 96,4% untuk penurunan hingga 25 basis poin (bps) menjadi 4,50% – 4,75%

Pergerakan emas yang mulai terkonsolidasi juga disinyalir karena banyak pelaku pasar yang mulai antisipasi terhadap pemilihan presiden AS yang akan segera dilangsungkan pada pekan depan.

Melansir Reuters, David Meger, Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures mengatakan “Anda akan melihat sedikit lebih banyak konsolidasi. Ada banyak berita besar yang akan berdampak minggu depan, termasuk pemilihan AS pada hari Selasa dan pertemuan Fed pada hari Rabu. Jadi, tidak mengherankan jika beberapa pedagang memutuskan untuk mengambil keuntungan,” ungkapnya

Jajak pendapat menunjukkan bahwa mantan Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, bersaing ketat dalam perlombaan yang sangat dinanti menuju Gedung Putih.

CNBC INDONESIA RESEARCH

No Comments

Post a Comment