Blog

Harga emas dunia kembali anjlok, dengan penurunan hampir 1%

00:56 09 October in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures Manado – Harga emas dunia kembali anjlok, dengan penurunan hampir 1% pada perdagangan kemarin, mencapai posisi terendah dalam lebih dari dua minggu. Pada penutupan perdagangan, harga emas turun 0,82% ke angka US$2.621,95 per troy ons, menurut data Refinitiv. Penurunan ini merupakan yang terbesar sepanjang bulan Oktober, dan emas kini telah melemah selama lima hari berturut-turut dengan total penurunan mencapai 1,53%. Namun, pada pagi ini (9/10/2024) pukul 06:16 WIB, harga emas naik tipis sebesar 0,029% ke US$2.622,7 per troy ons.

Penurunan harga emas didorong oleh sentimen pesimistis investor terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga agresif oleh The Fed. Dengan data tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan, ekspektasi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada November mulai memudar. Pasar kini memperkirakan hanya ada peluang 87% untuk pemotongan sebesar 25 bps, yang lebih kecil dari yang sebelumnya diharapkan.

Selain itu, laporan inflasi yang akan dirilis minggu ini diperkirakan tidak akan banyak memengaruhi prospek kebijakan moneter The Fed. Analis dari StoneX Group, Fawad Razaqzada, menekankan bahwa meskipun logam mulia sudah berada dalam kondisi overbought, kenaikan dolar AS yang signifikan dan imbal hasil US Treasury membuat harga emas tertekan. Indeks dolar AS naik ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus 2024, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun juga melonjak menjadi 4,04%, level tertinggi sejak Juli 2024.

Penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury memberi tekanan pada emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, menjadikannya kurang menarik bagi investor dibandingkan obligasi yang memberikan keuntungan lebih tinggi. Selain itu, penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan menurun.

Gejolak geopolitik di Timur Tengah juga memengaruhi pasar emas. Berita tentang kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hezbollah dari Lebanon telah mengurangi ketegangan di kawasan tersebut, yang sebelumnya memberikan dukungan sementara pada harga emas.

No Comments

Post a Comment