Blog

Harga Emas Makin Ngamuk! Jangan Kaget Kalau Tembus US$ 2.700

10:54 19 August in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

Equityworld Futures ManadoHarga emas dunia turun tipis pada hari ini, Senin (19/8/2024)  namun masih berada di atas level psikologis US$2.500 per troy ons.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Jumat (16/8/2024) harga emas berakhir naik 2,08% ke angka US$2.507 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi dalam sejarah.

Sementara hari ini, Senin (19/8/2024) pukul 06:03 WIB, harga emas sedikit mengalami depresiasi sebesar 0,09% ke angka US$2.504 per troy ons.

Tingginya harga emas dunia ini seiring dengan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS)  The Federal Reserve (The Fed) pada September 2024.

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 75,5% pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada September mendatang dan hingga akhir 2024 menjadi 4,25-4,50% atau total tiga kali pemangkasan suku bunga.

Kendati ada pandangan yang berbeda perihal jumlah pemangkasan suku bunga The Fed, Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, menjelaskan kepada Fortune bahwa investor emas “cenderung berpikir bahwa Fed akan mengambil sikap yang lebih agresif terhadap pelonggaran moneter.”

Menurut Melek, harga emas kemungkinan akan terus naik, mencapai setinggi US$2.700 per troy ons dalam beberapa kuartal mendatang.

Secara historis, suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, karena logam ini tidak menghasilkan bunga atau dividen.

Penurunan nilai dolar AS, yang telah merosot selama empat pekan berturut-turut, juga meningkatkan daya tarik emas bagi investor.

Tidak sampai di situ, kenaikan harga emas yang lebih dari 20% sejak awal tahun didorong oleh permintaan yang meningkat ini juga terkait dengan status emas sebagai aset pelindung nilai di masa ketidakpastian geopolitik, seperti ketegangan di Timur Tengah.

Para pelaku pasar juga saat ini sedang menunggu pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed yang akan menyampaikan pandangannya tentang situasi ekonomi pada hari pertama simposium ekonomi tahunan Kansas City Fed, yang akan diadakan di Jackson Hole, Wyoming.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

No Comments

Post a Comment