Harga emas dunia menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam beberapa hari terakhir
Harga emas dunia menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, harga emas melonjak 1,29% menjadi USD 2.327,45 per troy ounce, setelah sebelumnya mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut dengan total penurunan sebesar 1,5%.
Fluktuasi harga emas ini dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di Amerika Serikat yang akan dirilis. Pada pagi hari ini, harga emas sedikit bergerak turun sebesar 0,005% ke angka USD 2.327,34 per troy ounce.
Menurut laporan dari Goldman Sachs Research, emas dianggap sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi, terutama dengan ketidakpastian kebijakan pasca-pemilihan presiden di AS. Analis dari Goldman Sachs mencatat bahwa inflasi AS yang meningkat cenderung meningkatkan return riil untuk komoditas, sementara menekan return saham dan obligasi.
Daan Struyven dan Lina Thomas dari Goldman Sachs mencatat bahwa komoditas tidak hanya berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi tetapi juga memberikan perlindungan terhadap gangguan pasokan komoditas yang negatif. Ini berarti bahwa ketika inflasi meningkat, komoditas cenderung menguat sementara saham dan obligasi mungkin melemah.
Joy Yang dari MarketVector Indexes menyatakan bahwa dia mengharapkan harga emas untuk naik secara bertahap dan menetapkan dasar baru setelah setiap reli. Dia juga menyebut bahwa emas tidak mungkin turun di bawah USD 2.200 lagi dan dapat mencapai USD 2.400 dalam beberapa bulan ke depan. Ini didukung oleh pandangan bahwa emas berfungsi sebagai penyimpan nilai jangka panjang di tengah ketidakpastian pasar.
No Comments