Harga Tembaga yang Naik: Dampaknya untuk Indonesia
Kenaikan Harga Tembaga di Pasar Internasional Harga tembaga di pasar internasional mengalami kenaikan yang signifikan. Pada perdagangan Rabu (19/6), harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 1,18% menjadi US$9.786 per metrik ton. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran tentang kekurangan pasokan dan aksi beli dari dana investasi, meskipun ada peningkatan persediaan di gudang-gudang Asia yang mengisyaratkan permintaan lemah dari China.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Tembaga
- Kekurangan Pasokan: Pengumuman Anglo American bahwa produksi tembaga di tambang Los Bronces, Chile, akan turun hampir sepertiga tahun depan akibat penghentian pabrik untuk perawatan yang panjang, menimbulkan kekhawatiran tentang kekurangan pasokan.
- Permintaan dari China: Meskipun ada peningkatan persediaan di gudang, prospek permintaan dari China sebagai konsumen utama tetap menjadi pendorong harga. Namun, permintaan yang lemah terlihat dari persediaan tembaga di gudang yang disetujui LME yang telah naik lebih dari 50% sejak pertengahan Mei.
- Kebijakan Suku Bunga AS: Suku bunga yang lebih rendah di AS dapat melemahkan dolar, membuat logam yang dihargai dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lain, dan berpotensi meningkatkan permintaan.
Prospek di Masa Depan Ekspektasi kekurangan pasokan dan permintaan yang kuat dalam beberapa tahun mendatang telah mendorong harga tembaga LME mencapai rekor di atas US$11.100 pada Mei lalu. Namun, ketidakpastian tentang waktu pemotongan suku bunga di AS dan permintaan lemah di China bisa menekan harga kembali.
Dampak Kenaikan Harga Tembaga bagi Indonesia
- Penerimaan Negara: Kenaikan harga tembaga memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai salah satu eksportir tembaga. Penerimaan negara dari Bea Keluar (BK) ekspor tembaga mencapai Rp 1,131 triliun pada April 2024, melonjak 50.000% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
- Ekspor dan Pendapatan: Nilai ekspor bijih tembaga dan barang tembaga Indonesia mencapai US$ 1,08 miliar pada Januari-April 2024, naik 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada April 2024 saja, nilai ekspor mencapai US$ 247,42 juta, naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
- Peran Perusahaan Besar: Pendapatan BK dari ekspor tembaga terutama disumbang oleh PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang menyumbang 70% dari total pendapatan BK pada April 2024.
Kesimpulan
Kenaikan harga tembaga di pasar internasional, meskipun disertai dengan fluktuasi dan ketidakpastian, membawa manfaat signifikan bagi Indonesia sebagai eksportir utama. Peningkatan penerimaan negara dan nilai ekspor memperkuat ekonomi dan menambah pendapatan negara. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pertambangan tembaga bagi perekonomian Indonesia di tengah dinamika pasar global.
No Comments