Rekor Lagi! Kepada Pemilik Emas, Silahkan Berpesta Pora
PT. Equityworld Futures Manado – Harga emas kembali mencatatkan rekor pada karena permintaan safe haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah.
Kenaikan ini terjadi bahkan ketika dolar dan imbal hasil Treasury naik menyusul kenaikan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret, menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat menunda pemotongan suku bunga tahun ini.
Menurut data Refinitiv pada Senin (15/4/2024) harga emas dunia di pasar spot US$2.382,51 per troy ons, menguat 1,67% dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan harga penutupan tertinggi sepanjang sejarah emas.
Harga emas dunia berpotensi kembali mencatatkan rekor pada hari ini. Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan hari ini (16/4/2024) pukul 06.02 WIB harga emas di pasar spot terpantau US$2.384,85 per troy ons, naik 0,12%.
Hal ini tampak seperti pergerakan harga yang didorong oleh geopolitik, yang mungkin terkait dengan pernyataan pasukan pertahanan Israel bahwa sesuatu akan terwujud di sini, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Iran meluncurkan drone dan rudal berbahan peledak pada Sabtu (13/4/2024) malam yang merupakan serangan pertama terhadap Israel oleh negara lain dalam lebih dari tiga dekade, memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.
IDXY melonjak tinggi pada empat perdagangan terakhir dan mencapai posisi 106,205 pada Senin (15/4/024). Posisi ini sekaligus tertinggi sejak November 2023. Menyusul imbal hasil 10 tahun Treasury mencapai level tertinggi dalam lima bulan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada Maret, bukti lebih lanjut bahwa perekonomian telah mengakhiri kuartal pertama dengan solid.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch memperkirakan suku bunga acuan The Fed tetap dipertahankan di 5,25% – 5,5% hingga September 2024, mundur dari keyakinan sebelumnya pada Juni.
Namun, “dalam jangka pendek, harga emas bisa turun menuju US$2.200 karena premi geopolitik hilang,” kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Pembelian bank sentral juga memberikan dukungan terhadap emas batangan.
“Tidak mungkin terjadi pembalikan penjualan bersih dalam jangka waktu dekat meskipun harga emas mencapai rekor tertinggi, karena pembelian oleh bank sentral cenderung bersifat strategis dan tidak sensitif terhadap harga,” kata analis di Heraeus dalam sebuah catatan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
No Comments