
Pemilik Emas Nangis Berjamaah, Harga Emas Anjlok Hampir 1%
PT. Equityworld Futures Manado –
Harga emas melemah setelah pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS). Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (13/9/2023) ditutup di posisi US$ 1906,30 WIB per troy ons atau melemah 0,36%.
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga melemah 0,44% pada perdagangan hari sebelumnya. Dengan demikian, emas sudah ambruk 0,8% atau hampir 1%.
Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 22 Agustus 2022 atau tiga pekan terakhir.
Harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (14/9/2023), harga emas ada di posisi US$ 1.908,13 per troy ons atau menguat 0,09%.
Harga emas melemah setelah AS mengumumkan inflasi sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY. Inflasi tersebut adalah yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan hampir dua kali lipat lebih tinggi dari target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Kenaikan inflasi tersebut menjadi yang kedua kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan indeks harga konsumen (IHK).
Nilai inflasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi naik sebesar 3,6% YoY. Sementara inflasi inti berhasil melandai sesuai ekspektasi ke 4,3% YoY dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 4,7%.
Namun, secara keseluruhan nilai inflasi umum dan inti masih jauh di atas target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) di angka 2%.
Harga emas melemah setelah AS mengumumkan inflasi sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY. Inflasi tersebut adalah yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan hampir dua kali lipat lebih tinggi dari target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Kenaikan inflasi tersebut menjadi yang kedua kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan indeks harga konsumen (IHK).
Nilai inflasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi naik sebesar 3,6% YoY. Sementara inflasi inti berhasil melandai sesuai ekspektasi ke 4,3% YoY dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 4,7%.
Namun, secara keseluruhan nilai inflasi umum dan inti masih jauh di atas target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) di angka 2%.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun kini bergerak di kisaran 4,25-4,26%, naik dari awal Agustus yang berada di kisaran 4,17%.
Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas tidak menarik.
Hari ini, AS juga akan mengumumkan sejumlah data penting mulai dari klaim pengangguran hingga indeks harga produsen. Jika data tak sesuai ekspektasi pasar maka emas bisa semakin tenggelam.
“Jika data memburuk dan mendorong The Fed masih hawkish maka itu akan menjadi hal yang terburuk bagi emas,” tutur Ilya Spivak, analis Tastylive, dikutip Reuters.
Source : cnbcidonesia.com
No Comments