Blog

Harga Emas Hadapi 2 Musuh Besar Pekan Ini: Masih Sanggup Terbang?

07:52 13 May in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

PT. Equityworld Futures Manado – Harga emas masih dalam tren penguatan. Namun, emas menghadapi tantangan berat pada pekan ini untuk terus menanjak. Tantangan datang dari data inflasi Amerika Serikat (AS) serta banyaknya pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang akan menyampaikan pernyataan pekan ini.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot naik 0,07% menjadi US$2,361,69 per troy ons pada awal sesi perdagangan Senin (13/5/2024) pukul 06.37 WIB.

Kenaikan ini memperpanjang tren positif di mana emas juga menguat pada perdagangan Kamis dan Jumat peka lalu. Sepanjang pekan lalu harga emas bahkan terbang 2,5%.

Harga Emas Global
Souce: Refinitiv

Kendati masih dalam tre penguatan, harga emas rawan jatuh karena sejumlah faktor. Di antaranya adalah ancaman kenaikan inflasi AS dan pernyataan pejabat The Fed. Peminat Emas juga diproyeksi mulai berkurang.

AS akan mengumumkan data inflasi April pada Rabu (15/5/2024). Data ini menjadi yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar di seluruh dunia karena akan menentukan arah kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Jika inflasi AS melandai maka optimisme pemangkasan suku bunga akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya. Dengan masih belum pastinya data inflasi inilah yang bisa membuat harga emas sangat volatile pekan ini.

Sebelum data inflasi keluar, Pada Selasa pekan depan (14/5/2024), AS akan merilis terlebih dahulu data inflasi produsen (PPI). Kemudian pada Rabu pekan depan, barulah data inflasi konsumen (CPI) dirilis.

Sejumlah pejabat The Fed akan menyampaikan pidato hingga menjadi pembicara di event pekan ini. Pernyataan mereka tentu saja ditunggu untuk menebak sinyal kebijakan The Fed ke depan. Jika sinya masih hawkish maka harga emas bisa ambruk tetapi harga emas bisa terbang jika sinyal-sinyal pemangkasan kencang.

Vice Chair Philip N. Jefferson yang akan berbicara di Cleveland Fed Conference on Central Bank Communications, Cleveland, Ohio pada hari ini, Senin (13/5/2024).

Chairman The Fed Jerome Powell juga akan menghadiri diskusi pada acara Annual General Meeting, Foreign Bankers’ Association, Amsterdam pada Selasa (14/5/2024).

Gubernur The Fed Christopher J. Waller juga akan menjadi pembicara pada University of Virginia 2024 Commencement Ceremony pada Sabtu (18/5/2024).

Puncaknya adalah pidato remark dari Powell pada Georgetown Law Commencement Ceremony, Washington, D.C pada Minggu (19/5/2024).

Selain sentimen dari AS, emas juga menghadapi tantangan lain. Mengutip Reuters, Presiden General Syndicate of Owners of Trade and Jewellery Shops, Rebhi Allan, mengatakan bahwa permintaan lokal telah turun sebanyak 50% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Ia mengaitkan penurunan ini dengan antisipasi terhadap fluktuasi lebih lanjut dalam harga emas.

Dia menambahkan bahwa meskipun harga emas naik ke rekor tertinggi, orang tidak menjual tabungan emas mereka, karena ada beberapa ketidakpastian dan ketidakstabilan selama masa sekarang, mencatat bahwa emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman dan penyimpanan nilai yang handal.

Di tengah pesimisme, Allan memperkirakan lonjakan permintaan emas dan perhiasan bisa kembali naik menjelang musim panas, periode yang ditandai dengan kedatangan ekspatriat dan dimulainya musim pernikahan.

Elias Akram, seorang pembuat perhiasan lokal, mengatakan kepada The Jordan Times bahwa permintaan puncak biasanya berlangsung dari akhir Mei hingga akhir September, menambahkan, “Harga emas tetap kuat dan diperkirakan akan mempertahankan posisi kuat mereka.”

Dia mengatakan, “Dengan meningkatnya ketegangan di wilayah ini, situasinya sulit diprediksi, namun para pelaku sektor berharap untuk mengalami bisnis yang lebih baik pada akhir bulan ini.”

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

 

No Comments

Post a Comment