Pengangguran AS & UMP Jakarta, Mana Yang Buat Pasar RI Pesta?
PT. Equityworld Futures Manado – Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan Kamis (16/11/2023), di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terjatuh 0,74% di level 6.906,59 sebelum bangkit kembali dan ditutup level 6.958,01. Sementara rupiah menghentikan penguatannya pada perdagangan kemarin terhadap dolar AS
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan bergerak beragam pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup stagnan atau tidak berubah level 6.958,01 pada perdagangan Kamis (16/11/2023).
Sebanyak 218 saham bergerak naik, 290 bergerak turun dan 240 tidak berubah dengan transaksi turnover Rp8,97 triliun dengan 15,43 miliar lembar saham. Transaksi pada perdagangan kemarin lebih kecil dibandingkan dengan transaksi sebelumnya yang mencapai Rp10,96 triliun.
Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 405,59 miliar.
Pergerakan IHSG yang sempat cenderung turun sebelum ditutup stagnan, didorong dari penurunan sektor teknologi 0,21%, properti 0,61%, infrastruktur 0,26%, basic-industry 0,30%, kesehatan 0,13%, non-cyclical 0,41% dan energi 0,40%. Sementara penguatan terjadi pada sektor transportasi 0,44%, keuangan 0,08%, industrial 0,23% dan cyclical bergerak stagnan atau tidak berubah.
Penurunan terbesar didorong dari turunnya harga energi terutama pada harga komoditas minyak. Hal ini mendorong sektor energi turun 0,40% yang didorong dari penurunan harga saham-saham minyak. PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 2,52%, PT. Elnusa Tbk (ELSA) melemah 1,42%, PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) jatuuh 0,68%, dan hampir semua saham minyak jatuh pada perdagangan kemarin.
Harga minyak pada perdagangan Kamis (16/11/2023) anjlok berjamaah. Dimana minyak wti terjun 4,83% di posisi US$72,96 per barel dan minyak brent jatuh 4,52% di posisi US$77,51 per barel.
Harga minyak turun mendekati 5% pada perdagangan Kamis ke level terendah dalam empat bulan, karena investor khawatir terhadap permintaan minyak global menyusul lemahnya data dari AS dan Asia.
Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada minggu lalu, menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja terus melemah.
Baca Juga: Investor Ramai-Ramai Borong Emas! Harganya Terbang 1% Lebih
Laporan tersebut muncul setelah data lain yang menunjukkan penjualan ritel AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan Oktober karena pembelian kendaraan bermotor dan belanja hobi menurun. Hal ini menunjukkan melambatnya permintaan pada awal kuartal keempat yang semakin memperkuat ekspektasi The Federal Reserve sudah selesai menaikkan suku bunga.
Sementara itu, dari pasar mata uang, rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (16/11/2023) di level Rp15.540/US$1 atau turun 0,06%.
Dari pasar obligasi Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN) mulai kembali dikoleksi oleh pelaku pasar tercermin dari pelemahan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun yang turun 0,85% di level 6,74% pada perdagangan Kamis (16/11/2023).
No Comments