Blog

Tuah Emas Kembali Bekerja: Harganya Terbang Karena Perang

00:05 10 October in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Info dan Kegiatan, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

PT. Equityworld Futures Manado – Harga emas langsung melambung seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah perang Israel vs Hamas meledak, akhir pekan lalu. Namun, lonjakan harga emas pada pekan ini bisa terhenti jika inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi.

Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/10/2023), pukul 06:17 WIB, ada di posisi US$ 1.847,98. Harganya melambung 0,9% per troy ons.

Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 29 September 2023 atau lima hari terakhir. Kenaikan harga emas hari ini juga melanjutkan tren positifnya di mana harga emas juga melambung 0,67% pada akhir pekan lalu.

Dengan demikian, harga emas sudah melambung 1,54% dalam dua hari terakhir.

Lonjakan harga emas dipicu oleh meletusnya perang Hamas vs Israel serta aksi bargain buying. Emas adalah aset aman yang akan dicari orang saat terjadi ketidakpastian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik seperti perang.

Dunia dikejutkan oleh perang yang meletus antara Palestina dan Hamas pekan lalu. Eskalasi konflik antara Kelompok Militan Islam Palestina yakni Hamas dengan Israel kian meningkat di Jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai pada Minggu (8/10/2023) pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7/10/2023).

Tak sendirian, bahkan Kelompok Militan Hamas Palestina itu mendapatkan dukungan dari Kelompok Militan Hizbullah Lebanon. Di hari Minggu ini, Hizbullah juga melakukan bombardir ke wilayah Israel dengan roket dan peluru kendalinya.

 

Mengutip Aljazeera,serangkaian serangan yang dilakukan oleh Hamas dan Hizbullah itu menelan ratusan korban. Diklaim korban jiwa dari warga Israel mencapai 600-an orang.

Sementara itu, mengutip AFP seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan wilayah setempat, jumlah korban jiwa dari warga Palestina diklaim mencapai 313 orang sampai pada Minggu siang (8/10/2023).

Adapun sebanyak 1.990 orang lainnya mengalami luka-luka. Hal itu terjadi karena serangan udara Israel terhadap target-target Hamas dalam dua hari berturut-turut.

MengutipReuters,Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan kembali kendali atas titik-titik wilayah yang disusupi oleh Hamas Palestina. Namun, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pertempuran.

Data menunjukkan harga emas memang akan selalu melambung setiap kali terjadi perang atau ketegangan politiik. Pada tahun lalu, harga emas melambung hingga ke level US$ 2.000 setelah perang Rusia-Ukraina meledak.

Analis Ole Hansen menjelaskan kenaikan harga emas juga ditopang oleh aksi bargain buying. Menurutnya, pasar sudah jenuh setelah harga emas turun selama sembilan hari beruntun pada 22 September -5 Oktober 2023.

“Emas mungkin akan bullish sedikit karena pasar sudah jenuh. Namun, pergerakan emas ke depan masih akan sangat dipengaruhi kebijakan suku bunga,” tutur Hansen, dikutip dari Reuters.

Pasar menunggu data penting pada pekan ini yakni inflasi AS untuk September2023 yang akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023). Data ini akan menjadi pegangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan. Inflasi AS ada di angka 3,7% (year on year/yoy) pada Agustus 2023.

Jika inflasi AS masih tinggi maka harapan pasar melihat The Fed melunak semakin menipis.

 

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com

No Comments

Post a Comment