Blog

Picture Source : ajaib.co .id

The Fed Bikin Kecewa Pemilik Emas Lagi, Beneran Suram Nih?

10:59 21 September in Business, Commodity, Economy, Global, Gold, Market Review, Uncategorized
0 Comments
0

PT. Equityworld Futures Manado – Harga emas melemah setelah pelaku pasar kecewa dengan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (20/9/2023), ditutup di posisi US$ 1.929,68 per troy ons. Harga emas melemah 0,07%. Posisi tersebut adalah yang terendahdalam empat perdagangan terakhir.

Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif emas yang melemah 0,11% pada hari sebelumnya. Dalam dua hari terakhir, harga emas melemah 0,17%.

Harga emas sedikit menguat pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (21/9/2023) pukul 06:07 WIB, harga emas menguat tipis 0,05%.

Sesuai ekspektasi, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetaphawkishdan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.

Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.

“Indikator terkini menunjukkan jika aktivitas ekonomi masih solid. Penambahan tenaga kerja melandai dalam beberapa bulan terakhir tetapi tetap kuat. Tingkat pengangguran tetap rendah tetapi inflasi masih naik,” tutur The Fed dalam keterangan resminya, dikutip dari situs resmi The Fed.

Proyeksi The Fed menunjukkan suku bunga (The Fed Fund rate/FFR) akan akan mencapai puncaknya di angka 5,6% pada tahun ini. Suku bunga akan turun hingga 5,1% hingga 2024 dan 3,9% hingga 2025. Suku bunga sekitar 5,1% pada 2024 lebih tinggi dibandingkan pada proyeksi Juni yakni 4,6%.

Dokumen dot plot The Fed menunjukkan jika The Fed cenderung untuk menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun ini sebelum memangkas dua kali pada 2024 atau sekitar 50 bps. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan yang mereka indikasikan pada Juni lalu yakni sekitar 100 bps.

Analis independen Tai Wong menjelaskan pelemahan emas disebabkan oleh signal The Fed yang masih akan hawkish ke depan.

“Pergerakan emas didorong oleh dot plot The Fed yang lebih hawkish daripada yang diperkirakan. Harga sanga logam mulia lebih berpotensi naik jika saja The Fed dovish,” tutur Tai Wong, dikutip dari Reuters.

Analis dariStandard Chartered, Suki Cooper, menjelaskan emas sulit menguat signfikan selama pasar belum melihat adanya pemangkasan suku bunga.

“Kalaupun harga ema naik itu akan tidak akan bertahan lama. Momentum kenaikan hanya terjadi jika pasar yakin suku bunga akan melandai,” ujar Cooper.

Analis UBS, Giovanni Staunovo, mengingatkan kenaikan harga emas akan lebih didorong oleh kuatnya permintaan dari bank sentral.

Data World Gold Council menunjukkan bank sentral global terus menambah cadangan emas mereka dengan pembelian bersih 55 ton selama Juli 2023.

Dilansir dari Bank Sentral China (PBoC) menjadi pembeli terbesar dengan menambahkan kepemilikannya sebesar 23 ton dan mengukuhkan posisinya sebagai pembeli terbesar sepanjang tahun ini 126 ton.

 

 

Source : cnbcindonesia.com

No Comments

Post a Comment